Perbedaan SMA dan SMK adalah :
SMA | SMK |
Ditujukan untuk siswa yang akan melanjutkan ke Perguruan Tinggi | Ditujukan untuk siswa yang mau bekerja dan melanjutkan ke perguruan tinggi |
Kurikulum SMA lebih banyak teori dari pada praktek | Kurikulum SMK lebih banyak praktek dari pada teori |
Tamatannya tidak siap kerja dan tidak mandiri | Tamatannya siap kerja dan mandiri |
Tempat belajar hanya di sekolah | Tempat belajar di sekolah dan dunia kerja |
Melihat data perbedaan di atas, jelas terlihat bahwa SMK lebih menjanjikan masa depan dibanding SMA. Hal ini disebabkan karena :
- Kondisi perekonomian Indonesia yang belum bagus.Tarif Dasar Listrik sebentar lagi akan naik. Kenaikan TDL ini memicu kenaikan harga barang dan jasa yang lain. Harga kebutuhan pokok melonjak, biaya angkutan juga merangkak naik tetapi pendapatan masyarakat tetap. Hal ini menyebabkan beban ekonomi masyarakat semakin berat. Kondisi tersebut menyebabkan biaya untuk pendidikan anak semakin susah untuk dipenuhi. Untuk itu, menyekolahkan anak dalam jangka waktu yang lama tentu sangat memberatkan orang tua. Solusi untuk mengatasi keadaan tersebut adalah dengan menyekolahkan anak di sekolah yang lulusannya cepat dapat kerja tetapi tidak membutuhkan waktu lama. Sekolah tersebut adalah SMK karena hanya butuh waktu 3 tahun untuk dapat bekerja atau berwiramandiri. Sementara jika mengambil sekolah di SMA butuh waktu 8 tahun untuk dapat bekerja yakni 3 tahun di SMA dan 5 tahun di PT.
- Banyak lulusan SMA yang tidak melanjutkan kuliah di Perguruan TinggiKurang dari 10 % lulusan SMA yang melanjukan kuliah di PT, padahal kurikulum SMA disetting untuk melanjutkan sekolah di PT. Ini tentu sangat ironis karena hampir 90% tamatan SMA terjun di dunia kerja padahal kurikulum SMA tidak disiapkan untuk bekerja. Akibatnya banyak lulusan SMA yang kalah bersaing dalam mencari pekerjaan karena mereka memang tidak siap kerja. Oleh karena itu, pemerintah mengambil kebijakan untuk menambah jumlah SMK daripada mengembangkan SMA. Komposisi perbandingan yang dibuat adalah 70% SMK dan 30% SMA. Ini tentu dengan tujuan untuk menjadikan lulusan sekolah menengah yang siap kerja dan mandiri.
- Dunia kerja yang semakin kompetitifKenaikan BBM menyebabkan banyak perusahaan yang mengurangi jumlah karyawan sehingga terjadi PHK besar-besaran. Kondisi ini meyebabkan para pencari kerja semakin banyak sementara lowongan kerja semakin sedikit. Sehingga persaingan dalam memperebutkan lowongan pekerjaan semakin ketat. Ketatnya persaingan mencari kerja menjadikan tamatan sekolah menengah harus orang yang kompeten di bidangnya dan siap kerja. SMK sangat piawai dalam mencetak lulusan yang siap kerja dibanding SMA.
Akhirnya jangan gengsi untuk memilih SMK dan bukan saatnya mengatakan bahwa SMK adalah sekolah menengah kelas dua. Dengan motto cerdas, siap kerja dan kompetetitif SMK siap mencetak lulusan yang siap kerja dan mandiri.
0 komentar
Terimakasih telah berkomentar di blog kami. komentar anda sudah kami tunggu, kami akan merespon komentar anda secepatanya.